Engkau tentu ingat
Jarak jeda rindu itu kian sangat teramat
Seringkali membuat bantalku berkeringat air mata
Bahkan setiap jengkal jarak pintu rumahku-pintu rumahmu serasa siksa
Kini
Pada tiap putaran rembulan
Lengkung sabitmu menggantung
Kecupan khidmat menghiasi bantal-bantal yang dulu berkeringat air mata
(Ah barangkali inilah cinta
Menetas saetelah sedasawarsa kuerami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar